Kamis, 29 Desember 2011

CERPEN LUCU. PENGALAMAN PRIBADI





IKAN HILANG

Pagi – pagi sebelum berangkat sekolah di depan rumah dibuat kolam ikan oleh ibu saya
Dan sedang dikerjakan oleh tukangnya..
Lalu setelah saya pulang sudah selesailah kolam ikan tersebut,,
Tidak lama kemuadian 2 hari sudah ter isi oleh ikan dan kura-kura kecil.
Ikan patin mas koki dan lainya..
Waktu itu masih baru ada dua ikan besar –besar dan menarik , meah dan orange ..
Di hari jumat saya pulang kerumah karena habis bimbel ‘bimbingan belajar”
Karena pulangnya terlalu sore saya ditiggal sendiri dirumah ,, dan saat itu tidak ada konsumsi.. akhirnya saya goreng ikan patinnya dan saya bohong sudah dimakan kucing..

PUISI


INGIN KU


Kuingin teriak tapi tak bisa

Kuingin berbagi tapi tak tahu dengan siapa

Kuingin lari tapi aku tak tahu kemana arah tujuannya

Kuingin dan banyak yang kuingin,..

Akhirnya lelah di jiwa

Aku memang letih, lelah.

Dan sangat terlalu letih untuk semua

Aku ingin melupakannya,.

Dan tak terasa tahunpun kini tlah berganti

Tapi aku tetap merasakan lelah dan letih

Kuingin orang-orang yang kucinta bahagia

Kuingin orang yang kusayang senang dengan apa yang aku lakukan

Kuingin dan banyak yang kuingin,.

Banyak yang ingin aku raih,.

Dan akhirnyapun lelah di jiwa,,letih,.dan letih

Kuingin berbagi,..suka dan duka,,senang, sedih

Dan kuingin tertawa sepuas-puasnya

Biar beban didada hilang

Dan akhirnya

Aku letih, dan aku tetap sendiri ditengah keramaian,.

Dan aku memilih untuk tetap diam, dengan beban pikiran yang selalu mengayut

Ku akan tetap berjalan sampai aku masih bisa

Aku akan tetap,..dengan harapan-harapan yang akan aku wujudkan,.

Semoga bisa semua impian yang kumau terwujud adanya,.

Amin,..

PUISI

MAAF


Maafkan aku yang tak bisa menanggung semua beban sendiri
Telah kuputuskan dengan segala akibat yang kan terjadi
Aku tunjukkan jati dirimu seutuhnya pada bundaku
Hatiku teriris, kulihat guratan wajah bunda semakin jelas
Saat bunda melihat sendiri lukisan cintamu dengan mereka
Dengan mesranya kau bersandingkan mereka
Tanpa keraguan setitikpun
Lalu kulirik kearah bunda yang tengah berada disampingku dan tak sedikitpun matanya berpaling dari lukisan cintamu
Tes….Tes…Tes….
Air mata bunda pun kian meleleh dipipinya,kedua tangannya berusaha menyamarkanku dari
linangan butiran yang jatuh di kedua matanya
Bunda berusaha tersenyum walau suaranya parau sudah, “Sabar ya ,Sayang”
Sungguh kutak kuasa melihat bunda dalam kepiluan yang teramat sangat
Kekecewaan dan sakit hatinya lebih mendalam dibanding diriku