Sabtu, 29 November 2014

TUGAS ETIKA BISNIS



Kejaksaan diminta usut kejahatan korporasi libatkan produsen ATM


Mantan  Menteri  Hukum dan Hak Asasi   Manusia  Muladi  mengatakan, kasus  kejahatan korporasi di Indonesia saat ini banyak dan seharusnya  bisa  ditindak  pidana. Menurut dia, ancaman pidana yang bisa digunakan menjerat pidana korporasi, misalnya; tindak pidana korupsi, pencucian uang, lingkungan hidup, dan lain-lain.

"Namun sangat langka dan mengecewakan menemukan itu di pengadilan," kata Muladi dalam peluncuran bukunya bersama putrinya  Diah Sulistyani yang berjudul, "Pertangungjawaban Pidana Korporasi" di Gedung Lemhanas, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).

Dalam sambutannya, Muladi mencontohkan sebuah kasus kejahatan korporasi. Sebuah produsen mesin ATM dan sistem keamanan di Amerika Serikat, yakni Diebold INC dan cabangnya di Indonesia, PT Diebold Indonesia telah didenda berat sebesar USD 48 juta. Denda itu dijatuhkan terkait dengan penyuapan terhadap pejabat bank BUMN di Indonesia sebesar USD 18 juta untuk membiayai perjalanan, hiburan, dan hadiah lainnya.

Menurut Muladi, Diebold INC melakukan itu agar hasil produksinya digunakan dengan rekayasa saat tender. Dia menilai cukup fantastis denda atas perbuatan Diebold INC oleh pemerintah Amerika Serikat.

"Dendanya yang dijatuhkan divisi penyidikan The securities an Exchange Commission cukup fantastis, karena melanggar aturan tindak pidana korupsi di Amerika Serikat," kata Muladi.

Meski kasus suapnya terjadi di Indonesia, menurut Muladi, penegakan hukumnya masih lambat. Padahal pihak Amerika Serikat sendiri sudah menjatuhkan denda perusahaan yang melakukan suap.


Minggu, 16 November 2014

pelanggaran / kecurangan dalam etika berbisnis

NAMA: NITA MARLINA
KELAS: 4EA09
NPM: 15211196
TUGAS 
 
Kecurangan
 
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.
Seiring dengan tekad pemerintah untuk melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi (TPK), maka ada baiknya kita mengetahui apa yang dimaksud dengan kecurangan. Tulisan ini mencoba membahas mengenai kecurangan (fraud) terlebih dahulu. Pada edisi ASEINews berikutnya, penulis akan menghubungkannya dengan TPK/KKN dan fraud audit atau audit investigasi yang lagi sering dibahas orang berkaitan dengan kasus KPU. Oleh karena itu, keep in touch ya….
Definisi Kecurangan
Kecurangan (Fraud) sebagai suatu tindak kesengajaan untuk menggunakan sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu, menggelapkan dan mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah merubah asset/kekayaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar untuk kepentingan dirinya. Fraud dapat dilakukan oleh seseorang dari dalam maupun dari luar perusahaan. Fraud umumnya dilakukan oleh orang dalam perusahaan (internal fraud) yang mengetahui kebijakan dan prosedur perusahaan.
Yang dimaksud dengan kecurangan (fraud) sangat luas dan ini dapat dilihat pada butir mengenai kategori kecurangan. Namun secara umum, unsur-unsur dari kecurangan (keseluruhan unsur harus ada, jika ada yang tidak ada maka dianggap kecurangan tidak terjadi) adalah:
a.        Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation)
b.       dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present)
c.       fakta bersifat material (material fact)
d.      dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make-knowingly or recklessly)
e.      dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak beraksi.
f.        Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap salah pernyataan tersebut (misrepresentation)
g.       yang merugikannya (detriment).
Kecurangan dalam tulisan ini termasuk (namun tidak terbatas pada) manipulasi, penyalahgunaan jabatan, penggelapan pajak, pencurian aktiva, dan tindakan buruk lainnya yang dilakukan oleh seseorang yang dapat mengakibatkan kerugian bagi organisasi/perusahaan.
Kategori Kecurangan
Pengklasifikasian kecurangan dapat dilakukan dilihat dari beberapa sisi.
Berdasarkan pencatatan
Kecurangan berupa pencurian aset dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori:
a. Pencurian aset yang tampak secara terbuka pada buku, seperti duplikasi pembayaran yang tercantum pada catatan akuntansi (fraud open on-the-books, lebih mudah untuk ditemukan).
b. Pencurian aset yang tampak pada buku, namun tersembunyi diantara catatan akuntansi yang valid, seperti: kickback (fraud hidden on the-books)
c. Pencurian aset yang tidak tampak pada buku, dan tidak akan dapat dideteksi melalui pengujian transaksi akuntansi “yang dibukukan”, seperti: pencurian uang pembayaran piutang dagang yang telah dihapusbukukan/di-write-off (fraud off-the books, paling sulit untuk ditemukan)
Berdasarkan frekuensi
Pengklasifikasian kecurangan dapat dilakukan berdasarkan frekuensi terjadinya:
a. Tidak berulang (non-repeating fraud). Dalam kecurangan yang tidak berulang, tindakan kecurangan — walaupun terjadi beberapa kali — pada dasarnya bersifat tunggal. Dalam arti, hal ini terjadi disebabkan oleh adanya pelaku setiap saat (misal: pembayaran cek mingguan karyawan memerlukan kartu kerja mingguan untuk melakukan pembayaran cek yang tidak benar).
b. Berulang (repeating fraud). Dalam kecurangan berulang, tindakan yang menyimpang terjadi beberapa kali dan hanya diinisiasi/diawali sekali saja. Selanjutnya kecurangan terjadi terus-menerus sampai dihentikan. Misalnya, cek pembayaran gaji bulanan yang dihasilkan secara otomatis tanpa harus melakukan penginputan setiap saat. Penerbitan cek terus berlangsung sampai diberikan perintah untuk menghentikannya.
Bagi auditor, signifikansi dari berulang atau tidaknya suatu kecurangan tergantung kepada dimana ia akan mencari bukti. Misalnya, auditor harus mereview program aplikasi komputer untuk memperoleh bukti terjadinya tindakan kecurangan pembulatan ke bawah saldo tabungan nasabah dan pengalihan selisih pembulatan tersebut ke suatu rekening tertentu.
Berdasarkan konspirasi
Kecurangan dapat diklasifikasikan sebagai: terjadi konspirasi atau kolusi, tidak terdapat konspirasi, dan terdapat konspirasi parsial. Pada umumnya kecurangan terjadi karena adanya konspirasi, baik bona fide maupun pseudo. Dalam bona fide conspiracy, semua pihak sadar akan adanya kecurangan; sedangkan dalam pseudo conspiracy, ada pihak-pihak yang tidak mengetahui terjadinya kecurangan.
Berdasarkan keunikan
Kecurangan berdasarkan keunikannya dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kecurangan khusus (specialized fraud), yang terjadi secara unik pada orang-orang yang bekerja pada operasi bisnis tertentu. Contoh: (1) pengambilan aset yang disimpan deposan pada lembaga-lembaga keuangan, seperti: bank, dana pensiun, reksa dana (disebut juga custodial fraud) dan (2) klaim asuransi yang tidak benar.
b. Kecurangan umum (garden varieties of fraud) yang semua orang mungkin hadapi dalam operasi bisnis secara umum. Misal: kickback, penetapan harga yang tidak benar, pesanan pembelian/kontrak yang lebih tinggi dari kebutuhan yang sebenarnya, pembuatan kontrak ulang atas pekerjaan yang telah selesai, pembayaran ganda, dan pengiriman barang yang tidak benar.
Gejala Adanya Kecurangan
Pelaku kecurangan di atas dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok, yaitu: manajemen dan karyawan. Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen umumnya lebih sulit ditemukan dibandingkan dengan yang dilakukan oleh karyawan. Oleh karena itu, perlu diketahui gejala yang menunjukkan adanya kecurangan tersebut.
CONTOH YANG AKAN SAYA AMBIL DARI KASUS:

PT. LAPINDO BRANTAS
Lapindo Brantas Inc. adalah salah satu perusahaan (KKKS) yang ditunjuk BPMIGAS untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi di indonesia..
Saham Lapindo Brantas dimiliki 100% oleh PT. Energi Mega Persada melalui anak perusahaannya yaitu PT Kalila Energy Ltd (84,24 persen) dan Pan Asia Enterprise (15,76 persen). Saat ini Lapindo memiliki 50% participating interest di wilayah Blok Brantas, jawa timur indonesia. Selain Lapindo, participating interest Blok Brantas juga dimiliki oleh PT Medco E&P Brantas (anak perusahaan dari medcoenergi) sebesar 32 persen dan santos sebesar 18 persen. Dikarenakan memiliki nilai saham terbesar, maka Lapindo Brantas bertindak sebagai operator.
PT. Energi Mega Persada sebagai pemilik saham mayoritas Lapindo Brantas merupakan anak perusahaan grup bakrie. Grup Bakrie memiliki 63,53% saham, sisanya dimiliki komisaris EMP, Rennier A.R. Latief, dengan 3,11%, Julianto Benhayudi 2,18%, dan publik 31,18%. Chief Executive Officer (CEO) Lapindo Brantas Inc. adalah Nirwan bakrie yang merupakan adik kandung dari pengusaha dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu, Aburizal Bakrie.

Etika yang ada dalam kecurangan hanya mementingkan pihak dalam dibandingkan masyarakat. terhadap komunitas masyarakat Tindakan Kejahatan Korporasi PT. Lapindo Brantas (Terhadap Masyarakat dan Lingkungan Hidup di Sidoarjo, Jawa Timur). Telah satu bulan lebih sejak terjadinya kebocoran gas di areal eksplorasi gas PT. Lapindo Brantas (Lapindo) di Desa Ronokenongo, Kecamatan Porong,
Kabupaten Sidoarjo. Kebocoran gas tersebut berupa semburan asap putih dari rekahan tanah, membumbung tinggi sekitar 10 meter. Semburan gas tersebut disertai keluarnya cairan lumpur dan meluber ke lahan warga. tak kurang 10 pabrik harus tutup, 90 hektar sawah dan pemukiman penduduk tak bisa digunakan dan ditempati lagi, demikian juga dengan tambak-tambak bandeng,
belum lagi jalan tol Surabaya-Gempol yang harus ditutup karena semua tergenang lumpur panas. Perusahaan terkesan lebih mengutamakan penyelamatan asset-asetnya daripada mengatasi soal lingkungan dan social yang ditimbulkan. Namun Lapindo Brantas akhirnya sepakat untuk
membayarkan tuntutan ganti rugi kepada warga korban banjir Lumpur Porong, Sidoarjo. Lapindo akan membayar Rp2,5 juta per meter persegi untuk tanah pekarangan beserta bangunan rumah, dan Rp120.000 per meter persegi untuk sawah yang terendam lumpur.dan sampai sekarang belum ada tindakan pasti dalam penangan ini..

Minggu, 19 Oktober 2014

TUGAS SOFTSKIL

NAMA: NITA MARLINA
KELAS: 4EA09
NPM: 15211196

TUGAS ETIKA BISNIS MENCARI 3 JURNAL .

JURNAL 1


PENGARUH CORPORATE ABILITY DAN CORPORATESOCIAL        RESPONSIBILITY TERHADAP EVALUASI          KONSUMEN  ( PRODUK TOLAK ANGIN PT.SIDOMUNCUL )

Nama Peneliti                :  Frans Patty dan H.Ratnawati Dwi Putranti

Tahun Penelitian             : 2013
Tempat Penelitian          : Semarang

Varibel yang diteliti        : corporate ability (kemampuan  perusahaan),  corporate social responsibility                                             (tanggung jawab sosial perusahaan)

Hasil penelitian         : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh corporate abiliy       (kemampuan perusahaan) dan corporate social responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan) terhadap evaluasi konsumen.Populasi dalam dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Semarang pengguna produk Tolak Angin PT. Sidomuncul. Sampel yang diambil sebanyak 85 responden, teknik pengambilan data menggunakan metode non-probability sampling, yaitu dengan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode penelitian lapangan (field recearch) melalui observasi, wawancara dengan tanya jawab langsung kepada responden, daftar pertanyaan (kuesioner) dan metode studi pustaka. Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, analisa statistik deskriptif. Selanjutnya di analisis menggunakan teknik regresi linier berganda.

Dari hasil analisis di ketahui bahwa corporate abilityberpengaruh signifikan terhadap evaluasi produk dancorporate social responsibility berpengaruh signifikan terhadap evaluasi produk.
  
JURNAL 2

Nama            : Resti Yulistria

Judul            : PENGARUH ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL                PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA ORGANISASI(Penelitian Pada Pegawai                         PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur)

Tahun            : 2007

Tempat         : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur


Kata kunci  : Etika Bisnis, Kinerja Organisasi, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Metode penelitian yang digunakan adalah Explanatory Survey, dengan teknik pengumpulan data kuesioner skala lima kategori Likert. Sumber data diperoleh dari populasi pegawai PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor Cabang Cianjur. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah regresi. Teknik ini digunakan untuk mengukur pengaruh yang disebabkan variabel bebas terhadap variabel terikat.Variabel etika bisnis diukur melalui indikator otonomi, keadilan, kejujuran, saling menguntungkan, dan integritas moral, dan variabel tanggung jawab sosial perusahaan diukur melalui indikator market actions, mandated actions, dan voluntary actions. Kedua variabel bebas tersebut diukur berdasarkan persepsi pegawai. Adapun variabel kinerja organisasi diukur melalui indikator perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang diukur berdasarkan kondisi riil tingkat kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur).
Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa etika bisnis PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur berada pada kategori tinggi sedangkan untuk tanggung jawab sosial perusahaan dan tingkat kinerja organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur berada pada kategori cukup. Oleh karena itu, penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa perbaikan kinerja organisasi di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Cianjur untuk selanjutnya dijadikan dasar dalam menganalisis tingkat kinerja organisasinya.

JURNAL 3
Judul  : Pengaruh Kepuasan Atas Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah PT Bank Mandiri Tbk Cabang Muaro PADANG
Nama Peneliti                          : Deby Meigy Arzena

Tahun                                      : 2012

Tempat Penelitian                   : PT Bank Mandiri Cabang Muaro Padang

Varibel yang diteliti                : Kepuasan atas kualitas pelayanan, kepercayaan , loyalitas

Hasil penelitian                       :
Kepuasan pelanggan memegang peranan yang sangat penting guna menjamin kelangsungan hidup suatu usaha terutama perusahaan bergerak dibidang jasa. Selain kepuasan pelanggan yang perlu diperhatikan lagi adalah kepercayaa pelanggan. Kepecayaan merupakan suatu kondisi ketika salah satu pihak yang terlibat dalam proses pertukaran yakin dengan kehandalan dan integritas pihak yang lain (Morgan dan Hunt).
Persaingan memperebutkan nasabah bank sangat ketat. Dengan jumlah bank dan kantor cabang yang banyak dan produk yang ditawarkan bank beragam, kualitas pelayanan dan kepercayaan memang sangat penting bagi bank untuk mempertahankan nasabah atau mendapatkan nasabah baru. Walupun kualitas pelayanan dan kepercayaan sebuah bank dianggap berkualitas namun nasabahnya juga belum tentu loyal.
Populasi penelitian ini adalah siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.
Berdasarkan  hasil analisis , kepuasan atas kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap nasabah PT Bank Mandiri Cabang Muaro Padang sedangkan kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah PT Bank Mandiri Cabang Muaro Padang jadi untuk meningkatkan loyalitas nasabah dapat melalui peningkatan secara langsung kepercayaan nasabah.


Selasa, 10 Juni 2014

puisi sajak mata-mata ws.rendra

format:
nita marlina
15211196
3ea09
http://www.youtube.com/watch?v=oTKj_jHU_ec&feature=youtu.be

tugas budaya sofskill


NAMA: NITA MARLINA
NPM : 15211196
KLS: 3EA09

Banyaknya warisan budaya yang dimiliki oleh Indonesia mendorong keikutsertaan negeri ini dalam Memory Of the World (MOW) yang digagas UNESCO. Hal itu sebagai bentuk kepedulian akan ingatan kolektif dunia berupa warisan dokumenter yang secara sah dapat menjadi bukti kejadian penting dalam sejarah umat manusia. Pada tahun 2007, Indonesia mengajukan "Negarakretagama" dalam Regional MOW Register yang disetujui UNESCO dalam sidang tahun 2008 di Canberra, Australia. Pada akhir Maret 2012, dokumen ini diajukan kembali bersama naskah otobiografi "Babad Dipanegara" dan berhasil diakui sebagai International MOW Register pada bulan Juni 2013.

"Negarakretagama" gubahan Empu Prapanca adalah deskripsi kejayaan dan kebesaran Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Ditulis di atas lontar dengan huruf dan bahasa Jawa Kuna dan diungkapkan dalam format puitik kakawin, "Negarakretagama" juga berisi tentang hukum,undang-undang serta tata pemerintahan yang menjadi warisan Majapahit.

Sementara "Babad Diponegoro" adalah otobiografi dan perjalanan hidup Pangeran Diponegoro yang ditulis selama masa pengasinggannya di Manado pada 1831-1832. Walau berbeda jaman dengan saat ini, tetapi konsep dan pemikiran-pemikiran yang terkandung dalam "Negarakretagama" dan "Babad Diponegoro" dapat memberikan roh sumber kajian sosial, budaya, dan politik pada saat ini. Sebelumnya, naskah-naskah "I La Galigo" yang merupakan karya sastra terbesar di dunia yang berasal dari Sulawesi yang ditulis sekitar abad ke-10 telah terdaftar sebagai International MOW Register pada tanggal 27 Juli 2011.

Sejak tahun 2006, telah dibentuk suatu Komite Nasional MOW Indonesia. Komite MOW Indonesia merupakan unit nonstruktural yang berada dan bertanggung jawab dalam lingkungan organisasi LIPI serta ditetapkan dengan Keputusan Kepala LIPI dan bersifat koordinatif dengan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU). Duduk sebagai Ketua Komite adalah Deputi Jasa Ilmiah LIPI dan Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah LIPI sebagai Sekretaris Komite.

Tujuan dari program Memory of the World Indonesia adalah untuk memfasilitasi pelestarian dokumen dari warisan dokumenter dunia melalui tehnik yang paling tepat, membantu akses pada warisan dokumenter dunia tersebut, dan meningkatkan kesadaran dari keberadaan dan pentingnya warisan dokumenter dunia.

Keanggotaan Komite MOW Indonesia berasal dari unsur pemerintah, swasta, dan para pakar di bidangnya, antara lain Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, LIPI, Museum Nasional, Arsip Nasional RI, Perpustakaan Nasional RI, serta LSM dan Perguruan Tinggi.

Pada Rabu, 3 Juli 2013, Komite MOW Indonesia akan mengadakan Penyambutan Pengakuan "Negarakretagama" dan "Babad Diponegoro" sebagai Ingatan Kolektif Dunia (Memory of the World) UNESCO di Gedung A, Lantai 2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Turut hadir dalam acara tersebut adalah Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya UI Prof. Edi Sedyawati dan Dr. Peter Carey, penulis buku "Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa 1785-1855". Selain itu juga akan diadakan diskusi mengenai relevansi "Negarakretagama" dan "Babad Diponegoro" oleh Prof. Wardiman Djojonegoro dan Dr. Ninie Susanti.


Oleh: Edi Sedyawati
Sebenarnya, obyek ilmu Arkeologi tak pernah bergerak: bahan kajian utamanya berupa artefak ataupun benda-benda tinggalan alamiah dari masa lalu itu tak pernah bergerak sendiri. Mereka diam di dalam atau di atas tanah. Para ahli Arkeologi lah yang bergerak mencarinya dengan melakukan ekskavasi atau pun semata-mata pencatatan apabila tinggalannya ada di atas permukaan tanah. Adapun yang ‘bergerak’ dari sasaran kajian para arkeolog, itu adalah permasalahan penelitiannya, yang senantiasa dapat dikembangkan atau pun diberi penglihatan baru.
Sasaran awal dari kajian Arkeologi adalah telaah deskriptif: mulai dari tampilan fisik primer, sampai ke yang sudah menyertakan analisis berkenaan dengan unsure-unsur atau komposisi materialnya, atau bekas pakai, maupun yang telah dikaitkan dengan suatu ancangan klasifikasi dan tipologi tertentu. Lebih jauh, pertanyaan-pertanyaan spesifik dapat dihadapkan kepada data Arkeologi, terkait dengan berbagai permasalahan khusus yang dapat dibangun oleh peneliti. Sebagaimana biasa dijumpai pada kajian-kajian sejarah, kajian Arkeologi pun dapat mengajukan seumlah pertanyaan, baik berkenaan dengan struktur maupun dengan proses. Pada gilirannya penelisikan structural ataupun prosesual itu dapat pula diperhadapkan dengan berbagai pertanyaan khusus, misalnya yang berkenaan dengan perilaku social, lingkungan alam, maupun berbagai aspek teknologi yang terkait dengan pembuatan alat maupun pembangunan lingkungan buatan oleh manusia.
Adapun relevansi Arkeologi bagi masyarakat umum yang disebut “public” itu perlu ditegaskan. Benarkah masyarakat umum di luar para penggiat Arkeologi sendiri itu mempunyai kepentingan terhadp Arkeologi? Mungkin secara spesifik tidak, namun secara umum mestinya suatu bangsa itu berkepentingan untuk mengetahui masa lalunya. Dan masa lalu itu untuk sebagian dapatlah diketahui melalui kajian-kajian Arkeologi. Pada titik ini perlu diperhatikan betapa kajian sejarah dan Arkeologi dalam kenyataan saling menyilang dan saling mendukung. Sebagaimana kita bersepakat sejarah dan Arkeologi dibedakan dari sumber data utamanya: sumber utama sejarah adalah dokumen tertulis yang memuat teks, yang untuk masa tertentu yang dekat dengan masa kini dapat ditunjang pula oleh data informasi lisan dari pelaku atau saksi sejarah, sedangkan sumber utama Arkeologi adalah tinggalan kebendaan dari masa lalu, baik yang amat jauh ke belakang maupun yang cukup dekat dengan masa kini. Namun kenyataan penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis tersebut saling melengkapi, dan sering juga saling menjelaskan. Pemahaman tentang masa lalu suatu bangsa dibentuk oleh keduanya. Disitulah letak kepentingan public terhadap Arkeologi dan juga sejarah. Konon suatu bangsa yang tidak mengenal (pondasi) masa lalunya akan menjadi bangsa yang lemah, yang dapat mudah ‘diarahkan’. Atau dengan kata lain dijajah, oleh bangsa(-bangsa) lain. Demikianlah pernah dinyatakan oleh Miguel Leon-Portilla, seorang ahli kebudayaan yang menulis buku Endangered Cultures (1976, terjemahan 1990).
Kini baiklah ditinjau peminatan-peminatan khusus yang dimungkinkan dengan bertitik tolak dari bidang Arkeologi. Suatu peminatan khusus itu bisa terkait dengan obyek kajian yang spesifik, dan bisa pula dengan penyertaan ilmu lain. Adapun peminatan atas dasar obyek yang spesifik dapat dicontohkan oleh kajian-kajian terfokus, seperti kepada: benda-benda tembikar (keramik dalam arti luas), benda-benda logam, keduanya berkenaan dengan kajian bentuk dan teknologinya, ataupun contoh-contoh lain berupa kajian ikonografi, kajian arsitektur, kajian tata hunian, dan lain-lain. Kajian terhadap obyek-obyek spesifik itiu sedikit-banyak seringkali perlu juga menyertakan perangkat konsep atau teori dari ilmu-ilmu lain. Adapun jenis-jenis kajian Arkeologi yang lebih jelas ‘menggandeng’ ilmu-ilmu lain dapat dicontohkan oleh misalnya: kajian kesejarahan, atau kajian yang terpusat kepada permasalahan struktur dan proses social, ataupun kajian di sekitar lingkungan hidup dan upaya penanggapan atau penanggulangannya. Ketiga contoh itu terkait dengan ilmu-ilmu lain, masing-masing: ilmu sejarah, sosiologi, dan ilmu ekologi.
Disamping itu semua, suatu peminatan khusus dalam studi Arkeologi dapat berkenaan dengan tempat atau lingkungan dimana peninggalan-peninggalan masa lalu itu ditemukan. Yang dimaksud di sini adalah apa yang dapat disebut sebagai “Arkeologi Bawah Air” atau Underwater Archaeology”. Letak tinggalan yang memerlukan keahlian dan perlengkapan khusus untuk mengkajinya itu membuatnya sebagai subyek kajian yang khusus pula, meski benda-benda yang ditemukan di bawah air itu dapat saja dpelajari lebih jauh terkait dengan pemintan khusus yang telah disebut di muka. Dalam kajian ini perlu kita membedakan antara “Arkeologi Bawah Air” ini dengan apa yang dapat dinamakan Arkeologi Maritim. Kalau yang pertama, yaitu Arkeologi bawah air, terkait dengan letak tekmuannya yang berada di bawah permukaan air, maka apa yang dapat disebut dengan Arkeologi Maritime adalah kajian Arkeologi yang khususnya terkait denga dunia pelayaran. Dalam hal terakhir ini temuan-temuan artefak yang dibahas tidak perlu ditemukan di bawah air, namun misalnya mengindikasikan adanya pelayaran melintasi laut, seperti dalam hal ditemukannya keramik Arikamedu (dari India) di situs Sembiran di Bali Utara. Selebihnya suatu pengkhususan Arkeologi Maritim dapat mempelajari lebih rinci mengenai teknologi perkapalan melalui artefak-artefak masa lalu yang ditemukan. Dalam hubungan inisenantiasa dapat dilakukan bandingan dengan tradisi-tradisi teknologi yang masih dikenal dalam lengkungan-lingkungan tenik tertentu. Maka suatu pendekatan antropolgis dapat diterapkan dalam hal kajian-kajian semacam itu. Suatu upaya analogi dapat menjadi titik berat dalam hal itu. Kajian dengan ancangan itu lazim disebut sebagai kajian Etno-Arkeologi. Sudah tentu hal ini tidak melulu berlaku untuk kajian maritime, namun dapat juga diterapkan misalnya untuk kajian-kajian dengan ancangan lain, seperti misalnya: teknologi pangan, adat berbusana, teknik dan system perburuan, dan sebagainya.
Dengan pergandengan bersama ilmu-ilmu lain itu Arkeologi dapat membantu merekonstruksi peri kehidupan manusia di masa lalu, berkenaan dengan berbagai system, seperti: system religi, system social, system mata pencaharian hidup, dan lain-lain. Konstruksi-konstruksi sistemik itu dapat dibangun dan diperhadapkan dengan data Arkeologi untuk membentuk gambaran-gambaran kehidupan masa lalu di berbagai satuan kewilayahan, pada berbagai satuan social yang dapat diduga adanya. Dengan kata lain, Arkeologi dapat memberikan sumbangan dalam merekonstruksi peri kehidupan di masa lalu. Untuk menujuk ke sana sandaran utamanya adalah komparasi dan analogi: komparasi intra data Arkeologi sendiri, dan analogi dengan data bidang-bidang ilmu lain, apakah itu antropologi, histori, geologi, sosiologi, ataupun ilmu-ilmu lain. Untuk menuju ke sana sandaran utamanya adalah komparasi dan analogi: komparasi intra data Arkeologi sendiri, analisis pun dapat ditujukan ke arah-arah yang belum pernah ditempuh sebelumnya. Hal ini dapat dicontohkan oleh semakin mendetailnya analisis terhadap benda-benda gerabah yang ditemukan dalam konteks Arkeologi: disamping bentuk-bentuk bendanya, telah dianalisis pula berbagai sifat pembeda yang ada pada gerabah, seperti: komposisi bahan dasar, sifat pembakaran, proses pembentukan (seperti terlihat pada misalnya: tanda ‘roulette’, temper, glasir, pewarnaan, dan sebagainya) serta berbagai fungsi yang mungkin terkait dengannya. Demikian juga berkenaan dengan arca: disamping telah dibedakan atas dasar ciri-ciri ikonografik, yang banyak didukung oleh informasi tekstual mengenai kaidahnya, analisis gaya seni arca juga telah dicoba untuk lebih dirinci sampai bertele-tele seperti dalah hal pengarcaan Ganesa!
Penggandengan dengan ilmu-ilmu alamiah memungkinkan Arkeologi untuk dibantu, atau mungkin turut menjawab, permasalahan-permasalahan alamiah, misalnya yang terkait dengan keadaan dan perubahan-perubahan bumi di masa-masa yang lalu. Demikian pula proses-proses pengerjaan peralatan hidup, apakah itu pembakaran keramik, ataukah pemangkasan batu dari bongkahan besarnya, telah pula dapat dikaji oleh ilmu-ilmu alamiah untuk memperkirakan seberapa jauh di masa lalu waktu pembuatannya. Dengan catatan akhir ini, marilah kita berharap agar ilmu kita, Arkeologi, dapat senantiasa kita kembangkan dengan berbagai upaya tak kenal lelah, untuk senantiasa berupaya menembus batas-batas pengetahuan yang ada! Selamat berkongres untuk Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia



judul: warisan budaya tak benda masalahnya kini di indonesia.
Pusat penelitian kemasyarakatan dan budaya lembaga penelitian universitas indonesia depok, 2003
penyuting: edi sedyawati.

Minggu, 27 April 2014

TUGAS SOFTSKILL BIOGRAFI ANGELINA JOLIE


TUGAS SOFTSKILL BIOGRAFI ANGELINA JOLIE





Nama asli : Angelina Jolie Voight
Tanggal lahir : 04 Juni 1975 
Lahir di : Los Angeles, California, AS 
Zodiac : Gemini 
Terkenal sejak berperan sebagai Gia Carangi di film "Gia" (1998)









Angelina Jolie Voight atau yang akrab disapa Angelina Jolie lahir di Los Angeles 4 Juni 1975. Dia adalah putri pasangan aktor Jon Voight dan mantan aktris Marcheline Bertrand (meninggal 27 Januari 2007). Angelina memiliki seorang kakak bernama James Haven.

Tak lama setelah orangtua Angelina bercerai tahun 1976, dia dan James tinggal bersama ibu mereka yang memutuskan untuk berhenti menjadi aktris. Sejak masih kecil, Angelina sangat mengagumi bakat akting ibunya. Terinspirasi dari film-film yang dibintangi Marcheline, Angelina pun memutuskan untuk mendalami bidang akting.

Namun saat berusia 14 tahun, Angelina sempat berniat untuk menjadi pimpinan pengurus pemakaman. Dalam masa-masa tersebut, Angelina kerap mengenakan pakaian serba hitam dan mewarnai rambutnya dengan warna ungu. Dia bahkan sempat tinggal bersama kekasihnya. Dua tahun kemudian, setelah hubungan itu berakhir, Angelina memutuskan untuk kembali mempelajari bidang akting.

Ketika masih muda, Angelina kerap dijahili teman-temannya. Bahkan penampilannya pun cenderung seperti remaja kutubuku yang kerap mengenakan kacamata dan kawat gigi. Kondisi menjadi semakin sulit ketika Angelina tak berhasil di bidang akting. Diungkapkan Angelina, dia pernah mengoleksi pisau dan melukai tubuhnya demi menghilangkan stres.

Berlawanan dengan hubungannya dengan sang ibu, Angelina bahkan kerap berseteru dengan ayahnya. Mereka kemudian mencoba berdamai dan kembali dekat saat Jon tampil di film yang membuat namanya melejit, "Lara Croft: Tomb Raider" (2001). Namun, hubungan ayah dan anak itu tak kunjung membaik.

Setahun kemudian, Angelina mengajukan permohonan untuk menghilangkan nama belakang Voight dan menyandang nama Angelina Jolie. Pengadilan mengabulkan permohonan Angelina pada 12 September 2002. Pada tahun yang sama, Jon mengungkapkan pada media kalau putrinya itu memiliki masalah mental yang sangat serius. Karena pernyataan Jon tersebut, Angelina akhirnya memutuskan untuk berhenti berkomunikasi dengan ayahnya. Perang dingin antaa Angelina dan Jon sedikit mereda saat Jon menemui Angelina di lokasi syuting film "The Tourist", Venice, Italia.

Terkait karirnya sebagai aktris, nama Angelina mulai dikenal ketika dia berhasil meraih penghargaan Golden Globe kategori Best Performance by an Actress in a Supporting Role in a Series, Mini-Series or Motion Picture Made for Television lewat mini seri "George Wallace" (1997). Kepiawaiannya berakting semakin diakui saat dia meraih penghargaan Oscar kategori Best Supporting Actress lewat film "Girl, Interuppted" (1999). Adapun beberapa film yang pernah dibintanginya yakni "Lara Croft Tomb Raider: The Cradle of Life", "Sky Captain and the World of Tomorrow", "Mr and Mrs Smith, "Wanted", "Changeling" dan "Salt".

Di kehidupan pribadi, Angelina pernah menikah dua kali yakni dengan Jonny Lee Miller (28 Maret 1996 - 3 Februari 1999) dan Billy Bob Thornton (5 Mei 2000 - 27 Mei 2003). Kini dia telah menjalin kasih dengan mantan suami Jennifer AnistonBrad Pitt. Mereka telah menjalin kasih sejak tahun 2005. Dari hubungan asmaranya dengan Brad tersebut, Angelina memiliki tiga orang anak kandung (Knox, Shiloh dan Vivienne) dan tiga orang anak angkat (Maddox, Pax dan Zahara). 

  mengagetkan foto jolie memakai hijab 
Lahir di Los Angeles, California, Jolie adalah putri dari aktor Jon Voight dan Marcheline Bertrand. Dia adalah adik dari aktor James Haven, keponakan dari penyanyi-penulis lagu Chip Taylor, dan anak baptis dari aktor Jacqueline Bisset dan Maximilian Schell. Di sisi ayahnya, Jolie adalah keturunan Jerman dan Slovakia, dan di sisi ibunya, dia dari Kanada terutama Perancis, Belanda, dan keturunan Jerman. Seperti ibunya, Jolie telah menyatakan bahwa ia merupakan bagian Iroquois, hanya dikenal nenek moyang asli nya adalah seorang wanita Huron lahir pada tahun 1649.
Setelah orangtuanya bercerai pada tahun 1976, Jolie dan saudara laki-lakinya tinggal bersama ibu mereka, yang meninggalkan ambisi aktingnya untuk fokus pada membesarkan anak-anaknya. Sebagai seorang anak, Jolie secara teratur melihat film dengan ibunya dan kemudian menjelaskan bahwa hal ini telah memberikan inspirasi pada minatnya dalam akting, ia tidak dipengaruhi oleh ayahnya. Ketika dia berusia enam tahun, ibunya dan ayah tirinya, pembuat film Bill Day, keluarga pindah ke Palisades, New York, mereka kembali ke Los Angeles lima tahun kemudian. Dia kemudian memutuskan dia ingin bertindak dan terdaftar di Institut Teater Lee Strasberg, di mana ia dilatih selama dua tahun dan muncul dalam beberapa tahap produksi film.
Pada usia 14 tahun, Angelina Jolie keluar dari kelas akting dan bercita-cita menjadi seorang direktur pemakaman. Dia mulai bekerja sebagai seorang model, pada agensi model terutama di Los Angeles, New York, dan London. Selama periode ini, ia mengenakan pakaian hitam, bereksperimen dengan bermain pisau, dan pergi moshing dengan pacarnya.
Dua tahun kemudian, setelah hubungan itu berakhir, ia menyewa sebuah apartemen di atas garasi beberapa blok dari rumah ibunya. Dia lulus dari SMA dan kembali ke studi teater, meskipun dalam beberapa kali ia menyebut periode ini dengan observasi, "Saya masih di hati dan akan selalu hanya menjadi anak punk dengan tato."
Mantan istri Brad Pitt, Jennifer Aniston dikabarkan menangis saat dirinya membaca artikel mengenai operasi pengangkatan payudara Angelina Jolie [baca: Angelina Jolie Memutuskan Mengangkat Kedua Payudaranya].

Dikutip dari harian Female First pada 22 Mei 2013 lalu, bintang Horrible Bosses tersebut memuji keberanian Jolie dalam melakukan operasi mastektomi. Lebih lanjut, dirinya juga merasa tergerak dan termotivasi atas kabar tersebut.

"Dia benar-benar tergerak dan terkejut atas keputusan yang diambil Jolie untuk memerangi kanker. Hal itu juga menyadarkan Jen betapa beraninya Jolie memperjuangkan kehidupannya bersama Brad Pitt beserta 6 anaknya." ucap sumber terdekat Jennifer.

Seperti diketahui, Angelina Jolie memutuskan untuk melakukan operasi pengangkatan dua payudara setelah dokter menyebut dirinya punya kans terkena penyakit kanker. Rencananya, usai menyelesaikan proses penyembuhan, dirinya pun akan melanjutkan operasinya dengan mengangkat ovariumnya [baca: Usai Mastektomi, Angelina Jolie Ingin Dinikahi Brad Pitt].(Feb) (feby)

Sabtu, 29 Maret 2014

BAHASA INDONESIA 2 TUGAS 2 3EA09


NAMA: NITA MARLINA
NPM: 15211196
KELAS 3EA09

TUGAS 2

Buat sebuah artikel dengan metode cara berfikir induktif jenis generalisasi, minimal 2 lembar dengan tema JAKARTA :


Ketika terjadi heboh penolakan warga Pondok Indah terhadap rencana pembangunan koridor bus transjakarta yang melintas di wilayah mereka, sebagian orang melihat itu hanya cerminan arogannya warga kelas atas Pondok Indah yang tak mau lingkungannya yang sudah tertata rapi diintervensi “untuk kepentingan umum yang lebih besar”.
Tetapi, ada persoalan lebih besar dari sekadar persoalan arogansi di sini. Jakarta mengatasi satu masalah dengan mengundang malapetaka baru. Pondok Indah bukan satu-satunya. Kaukus Lingkungan Hidup mencatat, ada 52 titik wilayah resapan atau tangkapan air yang dialihfungsikan selama kurun 2006-2007, tanpa pemerintah mempersiapkan penggantinya.
Secara sistematis dan terstruktur, pemerintah menjadi aktor utama dalam penghancuran ekologi dan ekosistem Jakarta. Jakarta tengah menggali kuburnya sendiri, dan banjir yang semakin meningkat frekuensi dan intensitasnya adalah salah satu akibatnya.
Alih fungsi lahan secara progresif terus berlangsung, bahkan setelah terakhir banjir menenggelamkan 80 persen wilayah Ibu Kota pada Februari tahun ini. Padahal, tanpa ini pun Jakarta dengan posisi geografis dan struktur tanahnya sudah rawan banjir.
Dalam kampanye sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo menjanjikan untuk mengatasi banjir Jakarta, kendati ia mengakui banjir di Ibu Kota tidak akan dapat diselesaikan secara menyeluruh dalam lima tahun ke depan.
Orang banyak berharap ia akan membuat terobosan karena latar belakang ilmu perencanaan kota yang dimilikinya. Namun, kasus Pondok Indah dan beberapa kasus lain, dinilai pakar kehutanan dari Institut Pertanian Bogor Hariadi Kartodihardjo dan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Slamet Daroyni memunculkan kesan kuat, Fauzi hanya melanjutkan kebijakan pemerintahan sebelumnya.
Proyek jalur bus transjakarta yang melintasi Pondok Indah, menunjukkan dalam proyek-proyek Pemerintah Provinsi DKI sendiri pun, dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) hanya jadi pelengkap.
“Jika proyek pemerintah saja seperti itu, bagaimana proyek- proyek lainnya? Dalam Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan maupun Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 27 Tahun 1999 tentang Amdal jelas bahwa dokumen amdal adalah prasyarat untuk mendapatkan izin mendirikan bangunan atau melakukan kegiatan pembangunan. Ini amdalnya belum ada, kegiatan pembangunan infrastruktur sudah terjadi,” ujar Daroyni.
Hariadi dan Daroyni juga mencatat inkonsistensi dari program- program pengendalian banjir yang dibuat oleh pemerintah, baik Pemprov DKI maupun pemerintah pusat. Sejak banjir besar tahun 2002, tidak ada langkah strategis yang implementatif di lapangan.
Contohnya, konsep Megapolitan serta berbagai aturan atau keputusan menyangkut penataan wilayah Bogor, Puncak, dan Cianjur dalam upaya mengatasi banjir dari wilayah hulu, baik dalam bentuk keputusan presiden (keppres), peraturan presiden (perpres), rancangan perpres atau aturan lain. “Tidak ada yang jalan sampai hari ini,” ujar Hariadi dan Daroyni.
Berbagai gagasan untuk mengurangi sumber banjir di Jakarta juga hanya berakhir sampai gagasan. “Contohnya Ciliwung Bersih, sampai sekarang Ciliwung masih tumpukan sampah,” ujarnya. Demikian pula janji normalisasi 13 sungai serta waduk dan situ. Menurut mereka, mandulnya semua prakarsa mengatasi banjir Jakarta adalah bentuk nyata kegagalan birokrasi pemerintah.
“Pola-pola penanganan banjir yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Gubernur Sutiyoso. Jadi tidak ada sesuatu yang baru yang dilakukan oleh Fauzi. Sampai sekarang tidak ada evaluasi terhadap penanganan banjir sebelumnya dan contingency planning menghadapi ancaman banjir yang akan datang. Kalau cara penanganannya tak jauh berbeda seperti tahun kemarin, bencana banjir akan tetap menjadi ancaman paling serius di Kota Jakarta,” ujar Daroyni.
Kebijakan yang ditempuh pemprov, baik dari sisi penganggaran, kebijakan tata kota dan perilaku birokrasi, menurut Daroyni dan Hariadi, menunjukkan pemerintah tidak pernah belajar dari bencana-bencana banjir sebelumnya, dan tidak menunjukkan adanya keseriusan pemerintah untuk memprioritaskan penanganan banjir. DPRD bisa begitu gigih ngotot soal tunjangan gaji, tetapi soal banjir nyaris tak kedengaran suaranya.
Kondisi yang dihadapi Jakarta sebenarnya hanya ekses dari kebijakan Pemprov DKI yang lebih mengedepankan pertumbuhan ekonomi tinggi ketimbang kualitas dari pembangunan itu sendiri. Pertumbuhan dicapai dengan menghancurkan lingkungan. Pembangunan mega-megaproyek besar yang mengabaikan keseimbangan tutupan lahan hanya salah satunya.

Sosio-ekonomis
Tetapi jelas Pemprov DKI bukan satu-satunya yang pantas dipersalahkan di sini. Banjir dan hancurnya lingkungan Jakarta bukan semata-mata karena kebijakan Pemprov DKI. Jakarta juga korban kebijakan pembangunan nasional yang terlalu berpusat di Jawa, khususnya Jakarta dan sekitarnya.
Selain minimnya wawasan dan kepedulian birokrasi dan warganya pada lingkungan, bencana banjir dan pertumbuhan Jakarta yang cenderung tak terkendali hingga melebihi daya dukung ekologisnya tidak bisa dilepaskan dari fenomena urbanisasi yang diakibatkan oleh orientasi kebijakan pembangunan nasional ini.
Karena kemiskinan, puluhan ribu penduduk—sebagian besar pendatang—terpaksa mengokupasi wilayah-wilayah resapan air dan menghuni bantaran-bantaran sungai. Ditambah kebiasaan masyarakat Jakarta yang suka menyampah, ini menjadi sumber penting penyebab banjir di Jakarta. Sekitar 40 persen dari 6.000 ton sampah yang dibuang lebih dari 12 juta penduduk Jakarta setiap harinya dibuang ke sungai.
Anehnya, upaya pengendalian banjir yang dilakukan pemerintah cenderung menekankan pada perbaikan infrastruktur semata dan mengabaikan faktor sosio-ekonomis ini. Banjir bukan datang secara dadakan, tetapi dampak dari salah urus ekosistem dan infrastruktur tata air perkotaan, dan kebijakan lain yang cenderung meminggirkan orang dan lingkungan selama berdekade-dekade.
Masyarakat hanya ditempatkan sebagai obyek pembangunan. Akibatnya, masyarakat juga cenderung merasa tidak berkepentingan untuk ikut menjaga lingkungannya.
Dalam kasus banjir, itu antara lain sangat kelihatan dari respons mereka yang cenderung berusaha mencari selamat sendiri-sendiri, antara lain dengan berlomba-lomba meninggikan rumah untuk mencegah banjir masuk ke tempat tinggal mereka. Mereka yang miskin tak punya pilihan lain kecuali beradaptasi dan berkompromi dengan banjir yang setiap kali mampir.
Sampai sekarang, tidak jelas peran pemerintah pusat dalam ikut memecahkan problem Jakarta, termasuk persoalan banjir ini. Salah satu contohnya, komitmen pendanaan Rp 9,5 triliun untuk 10 tahun guna mengatasi banjir Jakarta, yang sampai sekarang tidak jelas tindak lanjutnya.
Pascabanjir besar 2002, pemerintah pusat melalui Bappenas juga menganggarkan dana Rp 15 triliun untuk mengatasi banjir Jakarta dalam 10 tahun, atau Rp 1,5 triliun per tahun. Namun, reaksi publik waktu itu sangat negatif terhadap rencana ini. Mereka menduga dana ini akan kembali di korup oleh oknum pemerintah seperti terjadi pada proyek-proyek lain sebelumnya. Akibatnya, nasib program tidak jelas.
Pada 2007, kembali berembus dugaan manipulasi dana pembebasan lahan untuk Banjir Kanal Timur. Lamban dan korupnya birokrasi membuat masyarakat pun semakin kehilangan kepercayaan dan keyakinan pada kemampuan dan keseriusan pemerintah untuk mengatasi banjir Jakarta.

SUMBER :
www.megapolitan.kompas.com
www.google.com
www.wikipedia.com